Para ahli dari Prolexic Technologies - sebuah perusahaan keamanan yang
mengkhususkan diri dalam layanan perlindungan terhadap distributed
denial-of-service (DDOS) - mengklaim bahwa jenis serangan DDOS tidak
hanya meningkat dalam ukuran jumlah, tetapi mereka juga telah mencapai
level kecanggihan yang baru.
Serangan DDOS telah menyebabkan banyak masalah bagi organisasi/perusahaan dalam periode belakangan ini. Pada bulan September, kami mengetahui bahwa beberapa situs lembaga keuangan dari Amerika Serikat terganggu sebagai akibat dari serangan tersebut.
Prolexic menemukan bahwa banyaknya serangan baru-baru ini terhadap pelanggan mereka mengandalkan DDOS toolkit itsoknoproblembro. Dengan menggabungkan kemampuan toolkit ini dengan metode canggih lainnya, para penjahat cyber telah mampu untuk memulai serangan yang sulit untuk diredam bahkan bagi perusahaan-perusahaan khusus sekalipun.
Perusahaan keamanan itu telah mencatat flood besar-besaran secara kontinyu, beberapa di antaranya bahkan mencapai pada 70 Gbps dan lebih dari 30 juta pps.
Itsoknoproblembro mencakup sejumlah application layer dan infrastructure attack vectors, seperti UDP dan jenis serangan SSL yang terenkripsi, SYN floods, dan ICMP.
Sebuah fakta penting tentang serangan yang digencarkan menggunakan toolkit DDOS ini adalah bahwa botnet kuat itu berisi sejumlah besar alamat IP yang sah. Hal ini memungkinkan penyerang untuk mem-bypass mekanisme anti-spoofing yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan.
"Apa yang kita alami sekarang adalah tanda dramatis dalam ukuran dan kecanggihan serangan DDoS ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hanya segelintir perusahaan di seluruh dunia yang mampu bertahan dari hit 70 Gbps yang digabungkan dengan serangan vektor yang kompleks seperti apa yang telah kami saksikan, "jelas Prolexic Chief Executive Officer Scott Hammack.
"Ukuran dan kecanggihan ancaman ini telah menjadi peringatan penting bagi perusahaan. Saya bangga untuk mengatakan bahwa kami telah berhasil meredam beberapa operasi itsoknoproblembro sepanjang tahun ini, bahkan ketika attack vectors terus menerus dimodulasi selama serangan. "ujar Scott Hammack.
Sumber
Serangan DDOS telah menyebabkan banyak masalah bagi organisasi/perusahaan dalam periode belakangan ini. Pada bulan September, kami mengetahui bahwa beberapa situs lembaga keuangan dari Amerika Serikat terganggu sebagai akibat dari serangan tersebut.
Prolexic menemukan bahwa banyaknya serangan baru-baru ini terhadap pelanggan mereka mengandalkan DDOS toolkit itsoknoproblembro. Dengan menggabungkan kemampuan toolkit ini dengan metode canggih lainnya, para penjahat cyber telah mampu untuk memulai serangan yang sulit untuk diredam bahkan bagi perusahaan-perusahaan khusus sekalipun.
Perusahaan keamanan itu telah mencatat flood besar-besaran secara kontinyu, beberapa di antaranya bahkan mencapai pada 70 Gbps dan lebih dari 30 juta pps.
Itsoknoproblembro mencakup sejumlah application layer dan infrastructure attack vectors, seperti UDP dan jenis serangan SSL yang terenkripsi, SYN floods, dan ICMP.
Sebuah fakta penting tentang serangan yang digencarkan menggunakan toolkit DDOS ini adalah bahwa botnet kuat itu berisi sejumlah besar alamat IP yang sah. Hal ini memungkinkan penyerang untuk mem-bypass mekanisme anti-spoofing yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan.
"Apa yang kita alami sekarang adalah tanda dramatis dalam ukuran dan kecanggihan serangan DDoS ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hanya segelintir perusahaan di seluruh dunia yang mampu bertahan dari hit 70 Gbps yang digabungkan dengan serangan vektor yang kompleks seperti apa yang telah kami saksikan, "jelas Prolexic Chief Executive Officer Scott Hammack.
"Ukuran dan kecanggihan ancaman ini telah menjadi peringatan penting bagi perusahaan. Saya bangga untuk mengatakan bahwa kami telah berhasil meredam beberapa operasi itsoknoproblembro sepanjang tahun ini, bahkan ketika attack vectors terus menerus dimodulasi selama serangan. "ujar Scott Hammack.
Sumber
0 Comments
Bagaimana Pendapat Anda ?